Dingin...
Malamku
diselimuti oleh tangan-tangan angin
Menyerbuku
bak pasukan tentara perang
Menggerogoti
tubuh sampai ke urat nadiku
Aku duduk di
jenjang tangga setiap malam
Berharap di
datangi bidadari bermahkota
Terpisah
dengan ciuman lembut di pipi 6 bulan silang
Bersama
belaian tangannya yang mengalir di kepala
Aku
dilepaskan, tapi aku di kurung !
Yaa, bukan
sebagai tahanan
Melainkan
gadis polos berjilbab
Mengejar
angan
Coretan
tinta penaku membekas di sebuah buku
Tak sadar
tetesan air mata jatuh bergantian
Kenapa bisa
?
Karena aku
rindu bidadari ku
Dialah Ibuku
Ibu...
Terimalah
salam rinduku
Buah hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar