Home

Senin, 08 September 2014

Kala Hujan Turun


Di kala hujan turun
Merintikkan tetes demi tetesnya di jalanan sepi
Aku suka saat hujan turun
Aku lebih suka saat mendengar suara tetesan hujan deras
Tetesan hujan yang deras membasahi kulit sang bumi
Aku suka saat itu
Karena aku bisa menangis sepuasku
Aku bisa berteriak sampai ku tak mampu berteriak lagi

Aku bahagia di kala hujan turun
Aku bahagia di saat aku mengeluarkan amarah
Aku bahagia disaat aku meneteskan air mata
Aku bahagia disaat aku dapat berteriak kencang
dan sang hujan mengalahkan suara teriakanku
Karena, aku tak ingin orang tau
Bahwa sebenarnya aku rapuh, tak sekuat yang mereka lihat
Cukup aku dan hujan yang tau
Dan mereka cukup tau
Aku bahagia dengan senyuman ini

Ku bahagia di kala hujan turun
Dalam kesepian yang merendam
Karena ku dapat mengenal diriku sendiri dan menjadi diriku yang sebenarnya
Melepas semua rasa yang ku tahan
Dan di kala hujan turun

Selasa, 02 September 2014

Salam Buat Bidadari Bermahkota



Dingin...
Malamku diselimuti oleh tangan-tangan angin
Menyerbuku bak pasukan tentara perang
Menggerogoti tubuh sampai ke urat nadiku

Aku duduk di jenjang tangga setiap malam
Berharap di datangi bidadari bermahkota
Terpisah dengan ciuman lembut di pipi 6 bulan silang
Bersama belaian tangannya yang mengalir di kepala

Aku dilepaskan, tapi aku di kurung !
Yaa, bukan sebagai tahanan
Melainkan gadis polos berjilbab
Mengejar angan

Coretan tinta penaku membekas di sebuah buku
Tak sadar tetesan air mata jatuh bergantian
Kenapa bisa ?
Karena aku rindu bidadari ku
Dialah Ibuku

Ibu...
Terimalah salam rinduku

Buah hatimu